Asuhan Keperawatan Pada Stomatitis



Asuhan Keperawatan Pada Stomatitis

A.     Pengertian

Stomatitis adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung, bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun kelompok.
B.    Etiologi
Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah : Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :
·           Kebersihan mulut yang kurang
·           Letak susunan gigi/ kawat gigi
·           Makanan /minuman yang panas dan pedas
·           Rokok
·           Pasta gigi yang tidak cocok
·           Lipstik
·           Infeksi jamur
·           karies, protesa (gigi tiruan)
·           Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.

C.    Patofisiologi
Kondisi tubuh terganggu (demam, oral higiene (-), stres) Inflamasi rongga mulut Ulkus Sulit menelan & mengunyah Anoreksia Gangguan nutrisi
D.    Manifestasi Klinis
a.    Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam :
Hipersensitive dan perasaan seperti terbakar
b.    Stadium Pre Ulcerasi
           Adanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari.
Stadium Ulcerasi
Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.
stomatitis atau sariawan
E.     Gambaran Klinis dari Stomatitis
·           Lesi bersifat ulcerasi
·           Bentuk oval / bulat
·           Sifat tersebar
·           Batasnya jelas
·           Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)
·           Tepi merah
·           Lesi dangkal
·           Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut
F.     Macam-macam Stomatitis
v    Mycotic stomatitis
Mycotic stomatitis adalah stomatitis yang disebabkan oleh adanya infeksi mulut atau rongga mulut oleh jamur Candida. Mycotic stomatitis, disebabkan oleh pertumbuhan Candida albicans , yang merupakan penyebab stomatitis yang luar biasa pada anjing dan kucing. Hal ini ditandai dengan adanya bercak putih kekuningan pada lidah atau membran mukosa. Mycotic stomatitis biasanya dihubungkan dengan penyakit mulut yang lain, penggunaan terapi antibiotik yang lama, atau pemberian immunosuppression. Pada mycotic stomatitis sering kali pada jaringan terjadi kemerahan dan timbul ulsor di bagian rongga mulut.
v    Gingivostomatitis
Gingivostomatitis merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.
v    Denture stomatitis atau Chronic stomatitis
Denture stomatitis adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan patologik pada mukosa penyangga gigi tiruan di dalam rongga mulut. Perubahan-perubahan tersebut ditandai dengan adanya eritema di bawah gigi tiruan lengkap atau sebagian baik di rahang atas maupun di rahang bawah.
Budtz-Jorgensenl mengemukakan bahwa denture stomatitis dapat disebabkan oleh bermacam- macam faktor yaitu: trauma, infeksi, pemakaian gigi tiruan yang terus-menerus, oral hygiene jelek, alergi, dan gangguan faktor sistemik. Oleh karena itu, gambaran klinis maupun gambaran histopatologis juga bervariasi, sehingga perawatannyapun perlu dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemungkinan penyebabnya.
v    Aphthous stomatitis.
Apthous stomatitis (sariawan) adalah stomatitis yang paling umum sering terjadi. Sariawan ini adalah jenis ulkus yang sangat nyeri pada jaringan lunak mulut, bibir, lidah, pipi bagian dalam, pharing, dan langit-langit mulut halus. Tipe sariawan ini tidak menular.
Stomatitis aphtosa ini mempunyai 2 jenis tipe penyakit, diantaranya:
1.      Sariawan akut bisa disebabkan oleh trauma sikat gigi, tergigit, dan sebagainya. Pada sariawan akut ini bila dibiarkan saja akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
2.      Sariawan kronis akan sulit sembuh jika dibiarkan tanpa diberi tindakan apa-apa. Sariawan jenis ini disebabkan oleh xerostomia (mulut kering). Pada keadaan mulut kering, kuantitas saliva atau air ludah berkurang. Akibatnya kualitasnya pun juga akan berkurang. Penyebab dari xerostomia ini bisa disebabkan gangguan psikologis (stress), perubahan hormonal, gangguan pencernaan, sensitif terhadap makanan tertantu dan terlalu banyak mengonsumsi antihistamin atau sedatif.
G.    Cara Mengatasi Stomatitis
a.      Bentuk Pengobatan
Bentuk-bentuk pengobatan stomatitis :
·      Obat kumur :
·      Obat-obat pelindung
·      Anestetik local
·      Obat-obat antibakteri atau antijamur
·      Kortikosteroid
Untuk mengatasi penyakit ini dapat menggunakan beberapa jenis obat baik dalam bentuk salep, obat tetes maupun obat kumur. Saat ini sudah tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan, jika ternyata sariawan terlanjur parah, dapat digunakan antibiotik dan obat penurun panas (bila disertai demam), sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari, namun bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksa ke dokter karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.
b.     Pencegahan Stomatitis
Cara mencegah penyakit ini dengan mengetahui penyebabnya, apabila kita mengetahui penyebabnya diharapkan kepada kita untuk menghindari timbulnya sariawan ini diantaranya dengan :
1.      Menjaga kebersihan mulut
2.       Mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12, vitamin C dan zat besi
3.       Menghadapi stress dengan efektif
4.       Menghindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan
5.      Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
6.      Menghindari makanan dan obat-obatan atau zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada rongga mulut.
c.      Komplikasi
Dampak gangguan pada kebutuhan dasar manusia
·      Pola nutrisi : nafsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
·      Pola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulit
·      Pola Hygiene : kurang menjaga kebersihan mulut
·      Terganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah rasa perih akibat stomatitis.

Konsep Asuhan Keperawatan pada stomatitis
Pengkajian
a.     identitas ( Data Biografi)
Stomatitis dapat menyerang semua umur, mayoritas antara 20-40 tahun lebih cenderung pada wanita, kelompok sosial ekonomi tinggi, penderita stres, atau mempunyai riwayat sariawan pada keluarga.
b.     Riwayat sakit dan Kesehatan
·           Keluhan utama rasa nyeri di mulut
·           Riwayat kesehatan sekarang
Stomatitis bisa terjadi pada seseorang karena intoleransi dengan pasta gigi, penyakit yang beresiko menimbulkan stomatitis, misalnya faringitis, panas dalam, mengkonsumsi makanan yang berlemak , kurang vitamin C, vitamin B12 dan mineral.
c.      Riwayat penyakit dahulu
Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun sehingga lebih mudah terkena stomatitis.
d.     Riwayat penyakit keluarga.
Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya stomatitis. Ada juga teori yang menyebutkan bahwa penyebab utama dari SAR (Stomatitis Aftosa Rekuren) atau sariawan adalah keturunan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya menderita SAR lebih rentan untuk mengalami SAR juga.
e.     Pengkajian Psikososial :
stres, gaya hidup (alkohol, perokok) serta kaji fungsi dan penampilan dari rongga mulut terhadap body image dan sex.
f.       Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas : lingkungan yang panas, dan sanitasi yang buruk.
g.     Riwayat nutrisi : kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, vitamin B12, mineral, dan zat besi serta pola makan yang buruk, misalnya hanya mengkonsumsi karbohidrat dan protein saja.
h.     Riwayat pertumbuhan perkembangan :
Pasien yang menderita stomatitis akan lebih lama sembuhnya dikarenakan kondisi fisik yang lemah sebagai akibat intake nutrisi yang kurang ( energi/kalori yang diperlukan tidak mencukupi dalam proses penyembuhan).
Penurunan berat badan Biasanya pasien yang menderita stomatitis mengalami penurunan berat badan karena intake nutrisi yang kurang.
a.     Pemeriksaan fisik
Bibir
Dimulai dengan inspeksi terhadap bibir untuk kelembapan, hidrasi, warna, tekstur, simetrisitas dan adanya ulserasi atau fisura.
b.     Gusi
Gusi diinspeksi terhadap inflamasi, perdarahan, retraksi, dan perubahan warna.
c.      Lidah
Dorsal (punggung) diinspeksi untuk tekstur, warna dan lesi.
d.     Rongga Mulut
Inspeksi bagian mutut terhadap adanya lesi, bercak putih terutama pada bagian mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah serta di langit – langit.
Diagnosa Keperawatan
1.         Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan proses peradangan (inflamasi)
2.         Nyeri berhubungan dengan kerusakan membran mukosa oral
3.         Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan perubahan mucosa oral penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat rasa nyeri di mukosa mulut.
4.         Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan nyeri di mukosa mulut
5.         Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan kurang akibat proses inflamasi.
Intervensi :
1.         Perubahan mukosa oral berhubungan dengan proses peradangan (inflamasi).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan mukosa oral kembali normal dan lesi berangsur sembuh.
Kriteria Hasil
·                Mukosa oral kembali normal (tidak bengkak dan hiperemi
·                Lesi berkurang dan berangsur sembuh.
·                Membran mukosa oral lembab
Intervensi :                                   
Pantau aktivitas klien, cegah hal-hal yang bisa memicu terjadinya stomatitis (oral hygene yang buruk, kurang vitamin C, kondisi stres, makanan/minuman yang terlalu panas dan pedas)
·                Kaji adanya komplikasi akibat kerusakan membran mukosa oral
·                Kolaborasi pemberian antibiotik dan obat kumur
2.         Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat rasa nyeri di mukosa mulut.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nafsu makan timbul kembali dan status nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil :
·           Status nutrisi terpenuhi
·           nafsu makan klien timbul kembali
·           berat badan normal
·           jumlah Hb normal           
Intervensi :      
·           Beri nutrisi dalam keadaan lunak ; porsi sedikit tapi sering.
·           Pantau berat badan tiap hari
·           Kolaborasi pemasangan NGT jika klien tidak dapat makan dan minum peroral
·           Kolaborasi dengan ahli gizi dalam diet
3.         Nyeri berhubungan dengan kerusakan membran mukosa oral
Tujuan : Membran mukosa oral kembali normal
Kriteria Hasil :
·           Hilangnya rasa sakit dan perih di mukosa mulut
·           Tidak bengkak dan hiperemi
·           Suhu badan normal
Intervensi :
·           Berikan makanan yang tidak merangsang, seperti makanan yang mengandung zat kimia
·           Hindari makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin
·           Hindari luka pada mulut saat menggosok gigi atau saat menggigit makanan
·           Kolaborasi pemberian analgesic dan kortikosteroid
4.         Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan nyeri di mukosa mulut
Tujuan : Mengalami perubahan konsep diri, dan peningkatan harga diri
Kriteria Hasil :
·           Klien mau bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.
·           Klien mengalami peningkatan harga diri dan konsep diri
·           Nyeri berkurang
Intervensi :
·           Berikan kondisi lingkungan yang nyaman untuk klien
·           Kolaborasi pemberian analgesic dan kortikosteroid
5.         Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan intake cairan yang kurang akibat proses inflamasi membran mukosa oral
Tujuan : Intake cairan kembali normal
Kriteria Hasil :
·           Klien mengalami peningkatan aktivitas
·           Membran mukosa oral basah
·           Tekanan turgor kembali seperti semula
 Intervensi :
·           Pemberian cairan melalui infus ( NaCl 0,9 % /isotonik, atau RL)
·           Pantau pemasukan cairan perhari ( normal 8 gelas/hari)
·           Kolaborasi pemberian antibiotik dan obat kumur
Implementasi
Sasaran utama untuk pasien mencakup perbaikan pada kondisi membran mukosa oral.
Evaluasi
a.            Menunjukkan bukti membran mukosa secara utuh.
b.            Mencapai dan mempertahankan berat badan yang diinginkan
c.            Mempunyai ciri diri positif
d.            Mendapatkan tingkat kenyamanan yang dapat diterima
e.            Mengalami penurunan rasa takut yang berhubungan dengan nyeri
f.             isolasi dan ketidakmampuan.
g.            Bebas dari infeksi.
Kesimpulan
Penyakit stomatitis disebabkan oleh banyak faktor diantaranya keadaan mulut serta aksesorisnya seperti gigi yang kurang bersih serta akibat terjadinya defisiensi vitamin C. Masih banyak lagi faktor lainnya, tetapi kedua penyebab inilah yang berpeluang besar menyebabkan timbulnya penyakit stomatitis (sariawan). Penyakit stomatitis ini dapat diobati dengan beberapa jenis obat seperti obat salep dan obat kumur. Selain itu, stomatitis dapat dihindari dengan memperbaiki pola makan, menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut, dan menghindari stress yang berlebihan.
thank you so much
my parents




Related Posts:

0 Response to "Asuhan Keperawatan Pada Stomatitis"

Post a Comment