A.Pengertian
Usia Lanjut
Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan dikenal sebagai “snecsence” yaitu masa proses menjadi tua. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh daripada periode terdahulu.
Usia enampuluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Tahap terakhir dari rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini, yang berkisar usia enampuluhan sampai tujuhpuluh tahunan. Dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuhpulahanan sampai akhir kehidupan seseorang (Hurlock,1980:380)
Lanjut usia juga merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Periode ini digambarkan dalam hadis sebagai berikut : Masa penuaan umur umatku adalah enam puluh hingga tujuh puluh tahun. (HR. Muslim dan Nas’i).
B.Ciri-ciri Usia Lanjut
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
a.Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
b.Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise iu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendadapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.
c.Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
d.Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.
e.Perubahan secara fisik
misalnya, pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endoktrin.
Proses penuaan yang trjadi pada masa ini adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahap-tahap menurunnya berbagai fungsi organ tubuh
C.Sikap Keberagamaan usia Lanjut
Mengenai kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini, William James mengatakan bahwa umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua, ketika gejolak kehidupan seksual sudah berakhir. (Robert H Thouless:107). Seiring dengan meningkatnya usia, orang pada masa dewasa lanjut tidak sulit mengikuti agama dan melakukan kunjungan ke tempat ibadah (untuk beribadah, seperti ke masjid), mengunjungi para ulama.
Ketertarikan terhadap agama sering dipusatkan pada masalah kematian yang menjdi sesuatu yang bersifat pribadi. Dan menurunnya kehadiran dan partisipasi dalam kegiatan di masjid pada usia lanjut tidak ada minat adalah lebih sedikit daripada faktor lain seperti kesehatan memburuk atau perasaan tidak dibutuhkan oleh anggota organisasi masjid yang lebih muda.William James mengemukakan bahwa “umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua, ketika gejolak kemampuan seksual berakhir”.
Secara garis besarnya ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:
1. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kematangan
2. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan
3. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh
4. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesame manusia, serta sifat-sifat luhur
5. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya
6. Perasaan takut kepada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan sikap keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya akhirat.
D.Permasalahan Keberagamaan pada Usia Lanjut
Permasalahan pertama adalah penurunan kemampuan fisik hingga kekuatan fisik berkurang, aktifitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu, mereka yang berada dalam usia lanjut merasa dirinya sudah tidak berharga lagi, karena dari fisik dan tenaganya sudah berkurang sehingga tidak mampu lagi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan sewaktu usia dewasa.
Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan dikenal sebagai “snecsence” yaitu masa proses menjadi tua. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh daripada periode terdahulu.
Usia enampuluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Tahap terakhir dari rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini, yang berkisar usia enampuluhan sampai tujuhpuluh tahunan. Dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuhpulahanan sampai akhir kehidupan seseorang (Hurlock,1980:380)
Lanjut usia juga merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Periode ini digambarkan dalam hadis sebagai berikut : Masa penuaan umur umatku adalah enam puluh hingga tujuh puluh tahun. (HR. Muslim dan Nas’i).
B.Ciri-ciri Usia Lanjut
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
a.Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
b.Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise iu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendadapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.
c.Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
d.Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.
e.Perubahan secara fisik
misalnya, pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endoktrin.
Proses penuaan yang trjadi pada masa ini adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahap-tahap menurunnya berbagai fungsi organ tubuh
C.Sikap Keberagamaan usia Lanjut
Mengenai kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini, William James mengatakan bahwa umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua, ketika gejolak kehidupan seksual sudah berakhir. (Robert H Thouless:107). Seiring dengan meningkatnya usia, orang pada masa dewasa lanjut tidak sulit mengikuti agama dan melakukan kunjungan ke tempat ibadah (untuk beribadah, seperti ke masjid), mengunjungi para ulama.
Ketertarikan terhadap agama sering dipusatkan pada masalah kematian yang menjdi sesuatu yang bersifat pribadi. Dan menurunnya kehadiran dan partisipasi dalam kegiatan di masjid pada usia lanjut tidak ada minat adalah lebih sedikit daripada faktor lain seperti kesehatan memburuk atau perasaan tidak dibutuhkan oleh anggota organisasi masjid yang lebih muda.William James mengemukakan bahwa “umur keagamaan yang sangat luar biasa tampaknya justru terdapat pada usia tua, ketika gejolak kemampuan seksual berakhir”.
Secara garis besarnya ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:
1. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kematangan
2. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan
3. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh
4. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesame manusia, serta sifat-sifat luhur
5. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya
6. Perasaan takut kepada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan sikap keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya akhirat.
D.Permasalahan Keberagamaan pada Usia Lanjut
Permasalahan pertama adalah penurunan kemampuan fisik hingga kekuatan fisik berkurang, aktifitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat. Pengaruh dari semua itu, mereka yang berada dalam usia lanjut merasa dirinya sudah tidak berharga lagi, karena dari fisik dan tenaganya sudah berkurang sehingga tidak mampu lagi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan sewaktu usia dewasa.
Perkembangan
lanjut usia adalah tahapan perkembangan akhir dari siklus perkembangan manusia.
Perkembangan lanjut usia adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai
dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun.
Proses menua pada perkembangan lanjut usia adalah proses
alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial
yang saling berinteraksi satu sama lain.
Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian
perkembangan lanjut usia:
- Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi
menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh
puluh tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun
hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau usia tua (usia 65
hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun atau
lebih) (Baltes, Smith&Staudinger, Charness&Bosmann) dan orang tua
lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih
muda (Johnson&Perlin).
- Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan
tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan
orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong
orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun
keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah
lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang
berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di
Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya
ciri-ciri ketuaan.
- Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua
adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
- Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang
telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah
kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia
pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas
90 tahun.
- Menurut
Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan
dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak
mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan
pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
- Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun
merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan
mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai
tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam
hidupnya.
- Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke
atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).
- Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh
akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut
penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan
episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4).
Penggolongan perkembangan lanjut menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga
kelompok yakni:
- Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru
memasuki lansia.
- Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
- Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
tahun.
Dari berbagai
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, perkembangan lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan
dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
Ciri-ciri Perkembangan Lanjut Usia
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa
ciri-ciri perkembangan
lanjut usia, yaitu:
- Usia lanjut merupakan periode kemunduran. Kemunduran
pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis.
Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran
yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin
cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki
motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
- Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas. Lansia
memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial
yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh
pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat
klise iu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendadapatnya
daripada mendengarkan pendapat orang lain.
- Menua membutuhkan perubahan peran. Perubahan
peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam
segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
- Penyesuaian yang buruk pada lansia. Perlakuan
yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian
diri lansia menjadi buruk.
Karakteristik
Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989)
terdapat berbagai karakteristik perkembangan
lanjut usia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:
- keinginan untukmeninggalkan warisan;
- fungsi sebagai seseorang yangdituakan;
- kelekatan dengan objek-objek yang dikenal;
- perasaan tentang siklus kehidupan;
- kreativitas,
- rasa ingin tahu dan kejutan (surprise);
- perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan;
- konsep diri dan penerimaan diri;
- kontrol terhadap takdir dan
- orientasi ke dalam diri;
- kekakuan dan kelenturan.